Pengertian Limbah Anorganik
Kalian sering mendengar mengenai limbah organik. Tapi apakah kalian mengerti apa itu limbah anorganik?
Seperti yang tertera dalam penamaannya, limbah anorganik adalah kebalikan dari penamaan limbah organik. Limbah anorganik termasuk dalam jenis limbah yang sukar untuk dihancurkan dan diuraikan.
Dapat dikatakan bahwa limbah anorganik merupakan limbah kering yang susah untuk membusuk.
Limbah anorganik dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu limbah anorganik lunak dan limbah anorganik keras.
Limbah anorganik lunak adalah limbah yang di dalamnya memiliki kandungan bahan yang bersifat lentur sehingga mudah untuk dibentuk dan diolah dengan sederhana.
Nantinya, limbah anorganik lunak ini dapat di daur ulang atau dimanfaatkan kembali untuk menjadi barang-barang yang memiliki nilai jual tersendiri.
Sedangkan, limbah anorganik keras adalah limbah yang di dalamnya terdapat kandungan bahan-bahan kuat sehingga tidak mudah untuk dihancurkan dan biasanya tidak bisa untuk di daur ulang.
4 Contoh Limbah Industri dan Cara Mengatasinya yang Baik
Cara Pemanfaatan Limbah Organik dan Anorganik
Setelah memahami beberapa contoh limbah organik dan anorganik yang ada di sekitar kita, sekarang mari mempelajari tentang cara pemanfaatan limbah-limbah tersebut.
Pemanfaatan ini dilakukan dengan maksud mengurangi jumlah limbah yang ada di muka bumi, terutama limbah anorganik.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk memanfaatkan limbah organik dan anorganik:
Contoh Limbah Lunak Anorganik
Agar lebih memahami perbedaan antara limbah lunak dan limbah keras anorganik, sebaiknya kenali apa saja contoh limbahnya di lingkungan. Berikut ini beberapa di antaranya:
Kertas adalah salah satu contoh limbah lunak anorganik yang sering dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kertas merupakan produk yang dibuat dari serat-sertifikasi yang berasal dari kayu atau limbah kertas hasil daur ulang.
Limbah kertas dapat menyebabkan masalah lingkungan ketika dibuang secara tidak bertanggung jawab. Selain itu, limbah kertas yang terakumulasi dalam jumlah besar dapat menjadi sumber masalah seperti kebakaran, pencemaran udara dan juga pencemaran tanah.
Kardus adalah produk kertas yang materialnya lebih tebal dan biasanya digunakan untuk membuat kotak atau wadah. Kardus seringkali digunakan untuk mengemas produk seperti barang elektronik, makanan dan minuman, dan lain sebagainya.
Limbah kardus yang dibuang dapat menyebabkan masalah lingkungan, seperti pencemaran air, pencemaran tanah, atau menjadi sarang berkembangnya mikroorganisme berbahaya. Selain itu, kardus juga dapat menjadi sumber kebakaran jika terakumulasi dalam jumlah besar.
Plastik adalah salah satu jenis limbah lunak anorganik yang paling banyak dihasilkan di dunia. Plastik adalah bahan sintetis yang terbuat dari minyak bumi, gas alam, dan bahan kimia lainnya, serta memiliki sifat yang sulit diurai oleh alam dan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Limbah plastik dapat mencemari lingkungan dan dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Bahkan, plastik yang terbuang di laut juga dapat membahayakan kehidupan biota laut dan dapat mencemari makanan yang dikonsumsi manusia.
Kain adalah bahan tekstil yang dibuat dari serat seperti kapas, wol, sutera, ataupun bahan sintetis. Limbah kain seringkali dihasilkan dalam bentuk pakaian yang sudah tidak digunakan lagi atau kain yang sudah rusak.
Limbah kain juga dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar. Selain itu, produksi kain juga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan karena memerlukan penggunaan air dan bahan kimia yang banyak, serta menghasilkan limbah berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia yang sulit terurai.
Ciri-ciri Limbah Anorganik
Sementara itu, limbah anorganik yang terkenal sulit untuk terurai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Pengertian Limbah Keras Anorganik
Limbah anorganik merupakan jenis limbah yang sulit terurai secara alami oleh mikoorganisme pengurai. Limbah anorganik sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu limbah lunak anorganik dan limbah keras anorganik. Baca Juga: Zero Waste: Pengertian dan Manfaatnya
Limbah lunak anorganik: Limbah ini memiliki sifat yang lentur dan lunak. Limbah lunak anorganik umumnya mencakup limbah cair, seperti deterjen, sabun cuci, dan minyak jelantah. Limbah Keras Anorganik: Limbah ini memiliki sifat yang tidak mudah hancur. Umumnya limbah keras anorganik membutuhkan metode khusus seperti penghancuran, pemanasan, atau pembakaran.
Beberapa contoh limbah ini adalah sebagai berikut:
Pecahan keramik Gelas kaca bekas Helm bekas Ban karet Pecahan kaca Paku berkarat Bekas kaleng Bolpoin Botol bekas Bekas parfum kaca Vas bunga dari kaca Per bekas kasur Kawat bekas Alat elektronik yang sudah rusak Barang bekas dari kaca dan besi
Kelola Limbah B3 Secara Profesional Bersama Wastec International
Wastec International melayani pengelolaan limbah B3 dari berbagai industri dan menyediakan jasa pengangkutan, pengolahan dan pengumpulan untuk berbagai limbah B3 industri dan dapat mengolah hampir semua fase jenis limbah, mulai dari fase solid, liquid, dan sludge.
Wastec International berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam bidang penyedia jasa pengolahan limbah B3 di Indonesia dan telah melayani ribuan perusahaan multinasional, korporasi, pemerintahan, hingga layanan kesehatan. Dengan fasilitas pengolahan limbah yang lengkap, Wastec International membantu mewujudkan Indonesia yang bersih dan sehat.
Contoh Limbah Anorganik dan Pemanfaatannya
Salah satu ciri dari limbah anorganik ini adalah bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali menjadi barang baru.
Berikut adalah contoh-contoh limbah organik serta cara pemanfaatannya menjadi produk berguna:
Limbah plastik dapat ditemukan hampir di semua tempat termasuk di rumah. Tumpukkan dari limbah plastik ini bisa dimanfaatkan menjadi barang yang memiliki nilai lebih. Contohnya, limbah plastik bisa didaur ulang menjadi lampu hias.
Pembuatan dari lampu hias ini cukup mudah yakni hanya dengan menggunting bagian botol bekas, lalu sisanya dapat dikreasikan menurut selera.
Produk lain hasil pemanfaatan limbah plastik ini adalah tas atau dompet yang terbuat dari plastik bekas kopi, mainan anak yang terbuat dari botol plastik, atau anyaman yang terbuat dari kumpulan sedotan plastik.
Pemanfaatan limbah logam memang tidak semudah limbah lainnya karena tidak bisa dirangkai dengan mudah.
Akan tetapi, limbah logam ini jika pemanfaatan bisa dikreasikan menjadi produk berguna maka harga jualnya bisa lebih sangat tinggi.
Limbah logam bisa diolah kembali menjadi bahan baku untuk membuat bangunan.
Sederhananya, logam yang menumpuk sebagai sisa dari produksi sebuah pabrik bisa dimanfaatkan untuk properti di rumah atau peralatan dapur.
Limbah kaca biasanya diolah kembali menjadi kerajinan berupa hiasan atau mozaik. Limbah kaca dengan warna yang beragam akan lebih indah dijadikan hiasan mozaik untuk dipajang di rumah.
Bahkan, kerajinan mozaik ini dapat memiliki harga jual yang tinggi jika diekspor ke luar negeri.
Selain kerajinan mozaik, limbah kaca dapat didaur menjadi figura, cermin, vas bunga, guci, tempat sabun, tempat tisu, kaligrafi, dan lainnya.
Produk dari limbah kaca ini dapat membuka peluang bisnis yang cukup menjanjikan loh.
4 Contoh Isu-isu Global yang Terjadi di Masa Kini, Sudah Tahu?
Limbah kertas pun merupakan limbah yang mudah ditemukan bahkan di rumah sekali pun. Macam-macam olahan dari limbah ini bisa dibuat misalnya untuk pembungkus makanan.
Saat ini sudah banyak digunakan kertas bekas sebagai bungkus makanan yang dipakai oleh para pedagang kaki lima.
Selain itu, kertas ini juga bisa didaur ulang menjadi kertas baru dengan tekstur yang lebih kasar.
Kertas tersebut nantinya bisa dijadikan kertas hiasan ketika membuat bullet journal. Pemanfaatan limbah kertas ini juga bisa diolah kembali menjadi mainan anak.
Limbah kaleng bisa diperoleh dari bekas konsumsi kaleng susu atau kaleng sarden. Bekas-bekas kaleng tersebut bisa diolah dan dimanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna misalnya seperti pot bunga.
Agar bisa diperjual belikan, kaleng bisa diolah menjadi mainan-mainan anak seperti kapal-kapalan atau mainan lainnya sesuai dengan kreativitas pengrajin.
Kemudian, pengrajin bisa memberikan cat warna untuk menutupi label dan sebagai penambah daya tarik pembeli.
Pengelolaan Limbah Anorganik
Karakteristik limbah secara umum biasanya berukuran mikro, bersifat dinamis yang hasil penyebarannya berdampak luas dan berjangka panjang. Limbah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan masyarakat, jika tidak dikelola dengan baik.
Untuk itu, pengelolaan limbah anorganik bisa dilakukan dengan penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Sistem ini salah satu solusi sederhana dalam menjaga lingkungan dengan mudah dan murah. Apa itu 3R?
Penerapan sistem 3R bisa dilakukan dengan cara melakukan pengolahan sampah menjadi kompos, membuatnya menjadi bahan kerajinan bernilai, memilih untuk menggunakan kantong belanja kain, daripada menggunakan kantong plastik, bahkan limbah juga bisa dimanfaatkan menjadi sumber pembangkit listrik tenaga sampah.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai limbah anorganik beserta contohnya. Detikers, jangan lupa mencoba mempraktikkan cara pengelolaan limbah ya!
Membuat Kertas Daur Ulang
Untuk kertas-kertas bekas yang sudah tidak terpakai, kamu bisa menjadikannya sebagai kompos atau di daur ulang menjadi kertas baru.
Untuk mendaur ulang kerta, kamu membutuhkan kertas-kertas bekas yang tidak ternoda minyak, cat, kotoran, atau makanan.
Jangan pula menggunakan kertas tisu, kertas minyak, bungkus kado, kertas foto atau kertas-kertas yang memiliki perekat di satu sisi (seperti stiker dan label) ya!
Kemudian, kamu membutuhkan bingkai foto lama, kasa jendela halus, ember plastik yang muat untuk bingkai foto, spons, handuk tidak terpakai, spatula, kain bekas dan blender (jangan pakai blender untuk makanan ya!).
Setelah semua bahan dan alat terkumpul, mulai cincang kertas bekas menjadi potongan kecil, masukkan ke dalam blender, tambahkan air dan hancurkan hingga tercampur semua dan menjadi bubur kertas yang cukup kental.
Di dalam ember plastik, letakan kasa jendela halus dan bingkai foto lama. Pastikan keduanya berada dalam posisi yang rata.
Tuang bubur kertas ke atas cetakan bingkai foto dan ratakan dengan spatula. Tutup dengan kain lalu tempelkan spons dengan hati-hati ke atas permukaannya.
Hal ini akan membuat spons menyerap kandungan air dalam bubur kertas tersebut. Lakukan secara berhati-hati agar tidak merusak bentuk kertas.
Setelah itu, pindahkan kertas ke atas kain dan jemur di tempat yang kering dan panas selama kurang lebih satu hari.
Ulangi langkah-langkah tersebut sampai kamu mendapatkan jumlah kertas yang diinginkan!
Limbah Organik Kering
Kebalikan dari limbah organik basah, limbah jenis ini memiliki kandungan air yang lebih sedikit. Itu sebabnya limbah ini dikategorikan sebagai limbah kering.
Contohnya adalah dedaunan kering, ranting-ranting pohon, tanggul pohon, kulit telur, serabut kelapa, dan tempurung kelapa.