Rumus Rasio Perputaran Piutang
Rumus rasio perputaran piutang adalah sebagai berikut:
Rasio Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih : Rata-rata Piutang
Piutang Rata-Rata = (Piutang awal + Piutang akhir) : 2
Rasio perputaran piutang menunjukkan jumlah rata-rata piutang usaha yang dapat dikumpulkan dalam setahun. Jika rasio ini lebih tinggi, berarti perusahaan dapat menagih pelanggan dengan lebih cepat dan efisien. Namun, jika rasio ini lebih rendah, berarti perusahaan kurang efisien dalam menagih pelanggan.
Ketika menghitung ini, penting untuk memperhatikan jumlah piutang usaha yang dipersiapkan perusahaan. Jika jumlah piutang usaha yang diterima lebih rendah dari biasanya, nilai rasio akan menjadi lebih rendah.
Baca juga: Nota Kredit: Arti, Komponen, Contoh, dan Bedanya dengan Nota Debit
Menggunakan alat pengumpulan piutang
Perusahaan harus menggunakan alat pengumpulan piutang seperti pembayaran online, sistem pengingat, dan lainnya untuk membantu mempermudah proses pengumpulan piutang.
Perusahaan dapat menawarkan diskon untuk meningkatkan pelanggan yang membayar tepat waktu. Ini dapat meningkatkan rasio perputaran piutang secara signifikan.
Perhitungan Rasio Perputaran Piutang
Seperti kasus perhitungan diatas bisa Anda ketahui nilai rasio perputaran piutang (receivable turnover ratio) yaitu sebesar 8 kali.
Baca Juga : Penjelasan Lengkap Return On Investment (ROI) dan Perhitungannya
Saat ini istilah rasio perputaran piutang atau biasa dikenal accounts receivable turnover menjadi tren analisis bagi pebisnis. Mengapa? Melalui rasio ini Anda bisa mengetahui seberapa cepat perputaran invoice menjadi kas.
Sebelum mengetahui lebih dalam mengenai rasio perputaran piutang yang merupakan bagian dari jenis rasio aktivitas. Tentunya Anda juga perlu juga mengetahui apa saja jenis yang termasuk dari rasio keuangan tersebut bukan?
Maka perlu Anda pahami bahwa jenis rasio keuangan juga terdiri dari beberapa bagian yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio investasi.
Ketika hasil analisis rasio perputaran piutang tersebut besar, sebaiknya Anda tidak perlu khawatir. Karena semakin besar, maka peluang Anda mendapatkan uang juga semakin tinggi dan cepat.
Seperti pembahasan di atas artikel kali ini menjelaskan tentang rasio perputaran piutang, yang berguna untuk melihat kemampuan manajemen perusahaan dalam mengelola piutangnya.
Sebaiknya perusahaan memiliki jumlah piutang dengan pelanggan dalam jumlah kecil dibandingkan jumlah besar. Hal ini dikarenakan perusahaan akan terhindar dari risiko piutang tak tertagih.
Langkah 5. Mengukur tingkat akumulasi piutang rata-rata
Kelima, perusahaan harus mengukur tingkat akumulasi piutang rata-rata.
Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung jumlah total piutang yang telah diterima oleh perusahaan selama periode waktu tertentu dan membagi jumlah total tersebut dengan jumlah total piutang yang telah dikeluarkan oleh perusahaan selama periode waktu tersebut.
Hasil dari perhitungan ini memberi perusahaan gambaran tentang seberapa banyak piutang yang belum dibayar.
Baca juga: Absorption Costing Adalah: Manfaat, Komponen, Cara Hitung, dan Contohnya
Bagaimana Menginterpretasikan Rasio Perputaran Aset Tetap?
Aset tetap merupakan investasi jangka panjang, sehingga termasuk pada bagian aset tidak lancar. Selain itu aset tetap ini juga bisa rusak di mana membuat produktivitas aset tersebut menjadi menurun dari waktu ke waktu. Oleh sebab itu, perusahaan menyusutkan aset tersebut di mana untuk memanfaatkannya sebaik mungkin.
Bagi kamu seorang analis dan investor sangat penting untuk membandingkan rasio terbaru perusahaan dengan rasio sebelumnya. Selain itu, penting juga untuk menganalisis nilai rasio dari perusahaan lainnya di bidang sama untuk industri perusahaan secara keseluruhan.
Walaupun rasio perputaran aset tetap ini penting dalam industri tertentu, kamu harus menentukan apakah perusahaan yang diteliti tersebut memang berada di sektor yang sesuai dengan rasio yang akan dihitung sebelum memberikan bobot besar pada perusahaan tersebut. Dengan kata lain, kamu harus mempertimbangkan perbedaan perusahaan yang satu dengan lainnya.
Memantau kinerja penagihan
Perusahaan harus memantau kinerja tim penagihan dengan cermat. Ini akan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin ada dan menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Bagaimana Cara Mengelola Rasio Perputaran Piutang?
Untuk mengelola rasio perputaran piutang dengan benar, ada beberapa tips yang dapat digunakan:
Apa itu Rasio Perputaran Piutang?
Rasio perputaran piutang (accounts receivable turnover) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan piutangnya.
Rasio ini mengukur jumlah penjualan tunai yang diterima oleh perusahaan dibandingkan dengan jumlah piutang yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan seberapa cepat perusahaan dapat mengembalikan uang yang dipinjamkan kepada pelanggan.
Semakin tinggi rasio ini, maka semakin cepat uang dapat dikembalikan kepada pelanggan dan semakin baik kondisi likuiditas perusahaan.
Rasio ini juga berguna untuk membantu manajer mengidentifikasi masalah dalam pengumpulan piutang. Semakin rendah rasio ini, maka semakin lambat perusahaan mengembalikan uang kepada pelanggan.
Kebanyakan perusahaan mengharapkan accounts receivable turnover sebesar 8-12 kali per tahun.
Baca juga: Jurnal Piutang dalam Akuntansi: Pembahasan Lengkap dan Contohnya
Contoh rasio perputaran piutang 2
PT. ABC merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan alat-alat elektronik berbasis kredit. PT. ABC memiliki piutang awal sebesar Rp.100.000.000, total penjualan kredit sebesar Rp.200.000.000, dan piutang akhir sebesar Rp.120.000.000.
Untuk menghitung Receivable Turnover Ratio, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Rata-rata piutang = Rp. 100.000.000 + Rp. 120.000.000 : 2 = Rp. 110.000.000
Receivable Turnover Ratio PT. ABC adalah = Rp.200.000.000 : Rp.120.000.000 = 1,82 kali