Tugas Malaikat Munkar Yaitu

Surah An-Nisa Ayat 172

“Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.”

Surah An-Nisa Ayat 136

”Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”

Mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugas-tugasnya

Tak hanya membagikan rezeki kepada makhluk Allah SWT, malaikat Mikail juga sering mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugasnya.

Malaikat Jibril menjalankan tugasnya membelah dada Nabi Muhammad SAW untuk dicuci hatinya, karena akan diisi dengan iman, islam, yakin, dan sifat hilimia. Malaikat Mikail bertugas mengambilkan air zam-zam untuk mencuci hati Nabi Muhammad SAW.

Ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra' dan Mi'raj, malaikat Mikail bersama Jibril ikut mendampingi selama perjalanan. Malaikat Mikail juga menjalankan tugasnya bersama dengan malaikat Maut.

Malaikat Mikail menyampaikan lembaran pencabutan nyawa yang di dalamnya tertulis jelas nama, tempat, dan sebab-sebab pencabutan nyawa bagi orang yang dimaksud.

Melalui fakta tentang tugas malaikat Mikail, malaikat pemberi rezeki, Mama bisa mengambil hikmah penting dalam meyakini bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SWT dan selalu menjaga keyakinan agama hingga maut menjemput.

TRIBUNNEWS.COM - Iman secara bahasa artinya percaya atau yakin.

Iman dari segi istilah artinya meyakini setulus hati yang mengakar kuat, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan seluruh anggota badan.

Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah Swt. menciptakan malaikat sebagai makhluk gaib yang diutus untuk melaksanakan segala perintah-Nya.

Orang yang mengimaninya akan senantiasa menggunakan seluruh anggota badannya untuk berhati-hati dalam berkata-kata dan berbuat.

Beriman kepada malaikat hukumnya adalah fardu ‘ain.

Beriman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman selain iman kepada Allah Swt., kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qada/qadar.

Baca juga: Tugas Malaikat Ruh al-Qudus atau Malaikat Jibril, Berikut Sifat dan Perilaku Malaikat

"Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya (Muhammad saw.) dan kepada Kitab (al-Qur’ān) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah Swt., malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh” (Q.S. an-Nisā’/4:136)

Dikutip dari Buku Pendidikan Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013, di antara tugas-tugas malaikat itu antara lain:

1) Beribadah kepada Allah Swt. dengan bertasbih kepada-Nya siang dan malam tanpa rasa bosan atau terpaksa;

2) Membawa wahyu kepada para Nabi dan para Rasul;

3) Memohon ampunan bagi orang-orang beriman;

4) Meniup sangkakala;

5) Mencatat amal perbuatan;

Nama-nama Malaikat – Dalam Islam, kita mengenal adanya malaikat. Makhluk suci yang hidupnya hanya menjalankan perintah Allah. Mereka dikenal taat dan tidak memiliki nafsu. Mereka juga ditugaskan untuk menemani manusia, mencatat amal baik dan buruk.

Kebalikan dari malaikat adalah setan, yang hidupnya selalu mengajak manusia ke arah yang buruk. Mereka mengajak manusia untuk sama-sama menghuni neraka. Setan dan malaikat bak dua sisi kehidupan, antara kejahatan dan kebaikan.

Lalu, malaikat sebenarnya siapa, bagaimana ciri-cirinya, tugas mereka apa?  Berikut akan dijelaskan ketiga hal tersebut. Grameds dapat membaca dengan seksama.

Malaikat merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah yang tidak pernah makan dan tidak minum serta tidak memiliki nafsu seperti manusia. Mereka menjadi makhluk yang selalu taat kepada Allah dan tidak pernah membangkang perintah-Nya. Malaikat sendiri diciptakan dari cahaya.

Adapun menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merumuskan pengertian malaikat. Malaikat didefinisikan sebagai makhluk ciptaan Allah yang memiliki kesamaan dengan manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah. Malaikat sendiri harus diyakini keberadaannya, karena yakin dengan adanya malaikat termasuk rukun iman yang kedua. Malaikat diciptakan oleh Allah dari Nur (cahaya). Malaikat diciptakan memiliki tugas yang telah diberikan oleh Allah.

Mengimani atau meyakini keberadaan malaikat menjadi salah satu dari enam rukun iman dalam Islam. Tepatnya rukun iman kedua. Malaikat merupakan makhluk gaib. Keberadaannya tidak terlihat oleh manusia.

Namun, sebagai manusia wajib mengimani keberadaannya. Manusia harus percaya bahwa malaikat juga menjadi salah satu ciptaan Allah yang ada di semesta. Adapun jumlah malaikat sendiri tidak terkira. Tetapi, sebagaimana manusia wajib mengetahui dan mengimani adanya 10 malaikat yang harus diketahui.

Malaikat memiliki ciri-ciri dan sifat yang berbeda dengan manusia maupun jin. Berikut sifat dan ciri-ciri malaikat.

“Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”

Surah Al-An’am ayat 61

“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.”

Tugas 10 Malaikat yang Wajib Diketahui

Sebagai manusia, kita wajib mengimani malaikat meskipun tidak pernah melihatnya. Jumlah malaikat pun tidak terkira. Tidak ada yang tahu kecuali Allah Swt. Berikut sepuluh nama malaikat beserta tugasnya yang harus diketahui manusia.

Menahan matahari dengan sayapnya

Kisah ini terjadi pada suatu Subuh saat Rasulullah Muhammad SAW memimpin sholat berjemaah. Saat rukuk, malaikat Jibril datang dan membentangkan salah satu sayapnya ke punggung Nabi, sehingga membuatnya tidak bisa bangkit dari rukuk.

Tak sampai disitu, malaikat Mikail juga menahan matahari agar Subuh jadi melambat. Setelah Jibril pergi barulah Rasulullah bisa i'tidal dan meneruskan sholatnya hingga selesai. Ketika selesai sholat, salah seorang sahabat menanyakan tentang waktu rukuk yang lebih lama dari biasanya.

Nabi Muhammad SAW tidak mengetahui mengapa hal itu terjadi dan tidak bisa menanyakannya ke malaikat Jibril. Datanglah malaikat Jibril kemudian menceritakan apa yang terjadi kepada Nabi.

" Wahai Muhammad, Ali tergesa-gesa untuk ikut berjemaah, tetapi di depannya ada seorang lelaki tua Nasrani yang berjalan sangat pelan. Ali tidak mau mendahuluinya karena sangat memuliakan lelaki tua itu! Karena itu Allah memerintahkan aku untuk menahanmu dalam rukuk, agar Ali dapat ikut jemaah!"

Surah Al Baqarah Ayat 30

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Surah Al-Baqarah Ayat 98

“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.”

Surah An-Nisa Ayat 172

“Al Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya, dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.”

Surah Al-Baqarah Ayat 98

“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.”